Stonehenge, 2550-1600 SM

Stonehenge, 2550-1600 SM 

Pada awal abad 4.000 SM, masyarakat dari periode Neolitikum telah mengembangkan arsitektur monumental yang memiliki ciri-ciri, sebagai berikut:

  • Menggunakan batu masif yang di potong kasar.
  • Ukuran tinggi batu ada yang hingga 17 kaki, berat 50 ton.

Ciri-ciri ini membuat para ahli sejarah menyebut megalitikum (batu besar).

Beberapa batu besar ini disusun dalam sebuah lingkaran yang dikenal sebagai cromlech atau henge, seringkali dikelilingi selokan.

Stonehenge

Stonehenge adalah sebuah kompleks, yang merupakan perpaduan antara sarsen (sejenis sandstone/batu pasir) yang dipotong kasar, dan “bluestones” yang lebih kecil (beberapa batuan vulkanik). Stonehenge yang terkenal terdapat di Dataran Salisbury di bagian selatan Inggris.

Ciri-ciri Bentuk Stonehenge adalah:

  • Lingkaran luar menyerupai “cincin”, ukuran diameternya hampir 100 feet.
  •  Monolitikum besar yang terletak di atas berupa lintels (sebuah batu “balok/tiang” yang digunakan untuk merentangkan jalan masuk).
  • Cincin batu biru, lingkarannya mirip dengan huruf U (terbuka pada bagian yang menghadap ke timur) dari trilithons (konstruksi 3 batu).
  •  5 pasangan di atas dari sarsen terbesar, masing-masing seberat 45 – 50 ton.
  • Posisi stonehenge juga akan menandai titik tempat matahari terbit pada musim panas.

    Hampir kebanyakan arkeologis memikirkan Stonehenge sebagai kalender matahari yang akurat. Hasil karya seni ini merupakan bukti perkembangan artefak dari manusia  zaman Neolitikum.

    Referensi :